Toprank Media

6 Makanan Khas Waisak yang Tradisional dan Enak Banget! 

Hari Raya Waisak merupakan momen penting bagi umat Buddha di Indonesia, menandai kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddharta Gautama. Selain ritual keagamaan, perayaan Waisak juga diwarnai dengan kehangatan kebersamaan dan sajian kuliner khas yang sarat makna. Beragam daerah di Indonesia memiliki tradisi menyajikan Makanan Khas Waisak, mulai dari hidangan utama hingga kudapan, yang umumnya berbahan dasar nabati dan sehat, sesuai prinsip ajaran Buddha.

Daftar Makanan Khas Waisak yang Wajib Anda Coba yang Juga Halal 

Waisak bukan hanya tentang perayaan spiritual yang penuh makna, tapi juga momen spesial untuk mencicipi aneka hidangan tradisional yang menggoda selera. Setiap daerah punya sajian khasnya sendiri yang selalu dinanti saat perayaan tiba. Aroma rempah yang harum, rasa gurih yang memanjakan lidah, hingga tampilan warna-warni yang menggugah selera, semuanya berpadu dalam enam makanan khas Waisak berikut ini.

Selain lezat, makanan yang disajikan dalam perayaan Waisak juga dijamin halal, sesuai dengan tradisi dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh umat Buddha, sehingga bisa dinikmati dengan tenang oleh siapa saja yang merayakan

Berikut adalah deretan makanan khas yang kerap dihidangkan saat Hari Raya Waisak di berbagai daerah di Indonesia:

1. Tempoyak

Makanan Khas Waisak

Tempoyak adalah makanan fermentasi berbahan dasar durian, populer di Sumatera Selatan dan Jambi. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi daging durian matang dengan sedikit garam selama beberapa hari. Hasilnya adalah makanan beraroma tajam dan bercita rasa asam unik. Tempoyak dapat langsung disantap, dijadikan sambal, atau dimasak bersama ikan sebagai pepes atau gulai. Pada perayaan Waisak, tempoyak menjadi hidangan utama yang dinikmati bersama nasi panas, menghadirkan kehangatan dan keakraban di tengah keluarga.

2. Nasi Gemuk

Nasi gemuk adalah sajian khas Jambi yang mirip dengan nasi uduk Betawi. Nah, nasi ini dimasak dengan santan, daun pandan, daun jeruk, dan daun salam, menghasilkan aroma harum dan rasa gurih yang khas. Sepiring nasi gemuk biasanya dilengkapi dengan telur rebus, kacang goreng, teri kering, sambal, bawang goreng, dan kerupuk. Hidangan ini menjadi simbol kelimpahan dan kebersamaan saat Waisak, serta menjadi favorit di kalangan umat Buddha Jambi.

3. Kue Burgo

Kue burgo berasal dari Jambi dan menjadi kudapan wajib saat Waisak. Meski disebut “kue”, teksturnya lebih mirip otak-otak atau dadar gulung. Kue burgo terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu yang didadar tipis, digulung, lalu dipotong-potong. Biasanya disajikan dengan kuah santan gurih, kaldu ikan atau udang, serta dilengkapi telur rebus dan taburan bawang goreng. Rasa lembut dan gurihnya cocok sebagai pelengkap hidangan utama.

Baca Juga: Ini Dia Makna Peringatan Hari Waisak Bagi Umat Buddha!

4. Nasi Lesah

Nasi lesah adalah sajian khas Magelang yang kerap disajikan setelah umat Buddha selesai sembahyang di Waisak. Hidangan ini berupa nasi yang direndam dalam kuah soto kental berwarna kuning, yang terbuat dari santan dan bumbu rempah. Isian nasi lesah meliputi ayam suwir, tauge, bihun, dan pelengkap seperti sambal serta gorengan. Hidangan ini terkenal akan kehangatan dan kekayaan rasa rempahnya, sangat cocok disantap di wilayah Magelang yang berhawa sejuk.

5. Mangut Beong

Mangut beong adalah hidangan khas Magelang, terutama di kawasan sekitar Candi Borobudur. Ya! Makanan Khas Waisak Mangut beong menggunakan ikan beong, sejenis ikan air tawar yang dimasak dengan bumbu rempah pedas dan kuah santan kental. Warna kuahnya bisa kemerahan atau kekuningan, tergantung bumbu yang digunakan. Sajian ini menjadi favorit saat Waisak karena kelezatan daging ikan beong yang lembut dan bumbu yang meresap.

6. Makanan Khas Waisak: Lotek

Lotek adalah salad sayuran dengan bumbu kacang khas Yogyakarta. Hidangan ini sangat cocok untuk perayaan Waisak karena mayoritas umat Buddha menghindari konsumsi daging. Lotek terdiri dari aneka sayuran rebus seperti kangkung, tauge, kol, dan kacang panjang, yang disiram saus kacang gurih dan manis. Selain menyehatkan, lotek juga mencerminkan kesederhanaan dan keharmonisan dalam kehidupan.

Baca Juga: 6 Tradisi Waisak di Indonesia yang Spritualis dan Berbudaya 2025

Makna dan Tradisi di Balik Sajian

Makanan khas Waisak tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga sarat makna spiritual dan budaya. Banyak menu yang berbahan dasar nabati, sejalan dengan ajaran Buddha tentang welas asih dan penghormatan terhadap makhluk hidup. Setiap suapan menjadi pengingat akan kebersamaan, rasa syukur, dan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.

Selain itu, penyajian makanan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga, tetangga, dan sesama umat. Tradisi ini memperkuat nilai gotong royong dan toleransi di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.

Baca Juga: Ini Beberapa Tempat dan Candi untuk Peringatan Perayaan Hari Waisak 2025

Penutup tentang Makanan Khas Waisak

Perayaan Waisak di Indonesia tak lepas dari kelezatan dan keunikan makanan khas yang dihidangkan. Mulai dari tempoyak yang asam segar, nasi gemuk yang gurih, hingga mangut beong yang pedas, semua menyatu dalam harmoni rasa dan makna. Sajian-sajian ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi bagian penting dalam merayakan kebersamaan dan spiritualitas di Hari Raya Waisak.


toprankmedia.id selalu hadir memberikan berita VIRAL, informasi terupdate, dan ulasan terpercaya seputar TOP 10 Brand yang relevan dengan kehidupan Anda. Ikuti selalu update terbaru dari kami, karena kami hadir untuk membuat Anda selalu #UpToDate.

Exit mobile version