Setiap tahun, Hari Raya Waisak menjadi momen paling sakral bagi umat Buddha di Indonesia. Peringatan ini tidak hanya sarat makna spiritual, tetapi juga diwarnai oleh tradisi unik yang berpusat di sejumlah candi bersejarah di Jawa Tengah. Candi untuk perayaan hari waisak seperti tiga candi utama: Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon-menjadi pusat perayaan Waisak, memadukan ritual keagamaan, prosesi, dan simbol-simbol universal tentang perdamaian, kebijaksanaan, serta harapan baru. Berikut ulasan lengkap mengenai peran dan makna candi-candi tersebut dalam perayaan Waisak.
Daftar Isi
Beberapa Candi untuk Peringatan Perayaan Hari Waisak 2025
Menjelang perayaan Hari Waisak 2025, perhatian umat Buddha dan masyarakat luas tertuju pada sejumlah candi dan lokasi sakral di Indonesia yang menjadi pusat kegiatan spiritual dan budaya. Beragam lokasi ini tidak hanya memperkaya makna perayaan, tetapi juga menunjukkan keberagaman cara umat Buddha di Indonesia mengekspresikan rasa syukur dan refleksi spiritual mereka dalam momen yang penuh khidmat ini.
Berikut beberapa candi yang digunakan sebagai tempat perayaan hari waisak 2025 serta tempat lainnya di Indonesia, seperti:
1. Candi Borobudur: Pusat Perayaan Waisak Nasional
Candi Borobudur, mahakarya arsitektur Buddha terbesar di dunia, telah menjadi ikon perayaan Waisak sejak 1929. Setiap tahun, ribuan umat Buddha dari dalam dan luar negeri berkumpul di Borobudur untuk mengikuti rangkaian ritual suci. Prosesi utama dimulai dari Candi Mendut, melewati Candi Pawon, dan berpuncak di Borobudur.
Rangkaian Ritual di Borobudur:
- Kirab Waisak: Prosesi berjalan kaki membawa Api Dharma dan Air Berkah dari Mendut ke Borobudur, simbol perjalanan spiritual menuju pencerahan.
- Puja Bakti Detik-Detik Waisak: Doa bersama pada detik-detik purnama Waisak, menandai kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha.
- Pradaksina: Mengelilingi candi searah jarum jam sebagai bentuk penghormatan dan perenungan ajaran Buddha.
- Pelepasan Lampion: Ribuan lampion diterbangkan, melambangkan pelepasan harapan dan doa untuk dunia yang damai.
Candi Borobudur bukan sekadar latar, melainkan simbol agung pencerahan dan toleransi, serta menjadi jembatan spiritual bagi umat Buddha di Indonesia dan dunia.
2. Candi Mendut: Awal Prosesi dan Ritual Sakral
Candi Mendut memiliki peran penting sebagai titik awal prosesi Waisak. Sejak beberapa hari sebelum puncak perayaan, berbagai ritual telah dilakukan di sini, termasuk pengambilan dan pensakralan Api Dharma serta Air Berkah.
Ritual Utama di Candi Mendut:
- Pengambilan Api Dharma: Api abadi diambil dari Mrapen, Grobogan, dan disakralkan di altar utama Mendut. Api ini melambangkan cahaya kebijaksanaan yang mengusir kegelapan batin.
- Pengambilan Air Berkah: Air diambil dari Umbul Jumprit, Temanggung, sebagai simbol kehidupan, ketenangan, dan harapan baru.
- Doa dan Pradaksina: Umat Buddha melakukan puja bakti dan mengelilingi candi sebelum memulai kirab ke Borobudur.
Candi Mendut menjadi ruang sakral awal, tempat umat mempersiapkan diri secara spiritual sebelum memasuki puncak perayaan di Borobudur.
3. Candi Pawon: Penghubung Spiritual
Candi Pawon, meski berukuran lebih kecil, memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara Mendut dan Borobudur. Dalam prosesi Waisak, candi ini selalu dilewati, menandai perjalanan suci menuju pencerahan.
Makna dan Tradisi Waisak di Candi Pawon:
- Transit Prosesi: Umat berhenti sejenak untuk berdoa dan bermeditasi, memperkuat niat dan ketulusan hati sebelum melanjutkan perjalanan ke Borobudur.
- Festival dan Bakti Sosial: Selain ritual keagamaan, Candi Pawon juga menjadi lokasi kegiatan sosial dan pelestarian lingkungan, seperti pelepasan hewan dan penanaman pohon, yang memperkuat pesan cinta kasih dan harmoni dengan alam.
Kehadiran Candi Pawon melengkapi rangkaian spiritual Waisak, mengingatkan umat akan pentingnya perjalanan batin yang penuh kesadaran.
4. Makna Simbolis Candi dalam Perayaan Waisak
Setiap candi dalam rangkaian Waisak memiliki makna simbolis yang mendalam:
- Borobudur: Melambangkan puncak pencerahan dan perdamaian universal.
- Mendut: Awal perjalanan spiritual, tempat memurnikan niat dan menyalakan cahaya kebijaksanaan.
- Pawon: Jembatan batin yang menghubungkan niat awal dengan tujuan akhir, menegaskan pentingnya proses dalam mencapai kebahagiaan sejati.
Keterlibatan ketiga candi ini memperkuat pesan Waisak tentang perjalanan hidup, pencerahan, dan pentingnya menjaga harmoni dengan sesama dan alam semesta.
Baca Juga: 6 Makanan Khas Waisak yang Tradisional dan Enak Banget!
5. Candi Lain dan Tempat Sakral Penunjang
Selain tiga candi utama, beberapa lokasi lain juga terlibat dalam perayaan Waisak, seperti:
- Api Dharma di Grobogan, Jawa Tengah: Tempat pengambilan Api Dharma yang menjadi simbol pencerahan dan awal rangkaian prosesi Waisak.
- Umbul Jumprit di Temanggung, Jawa Tengah: Lokasi ritual pengambilan air suci yang melambangkan kejernihan hati dan pikiran.
- Candi Bahal di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara: Salah satu pusat kegiatan umat Buddha di wilayah Sumatera Utara.
- Vihara Buddha Metta Arama di Jakarta Pusat: Tempat ibadah yang tenang di tengah kota untuk berdoa dan melakukan puja bhakti.
- Maha Vihara Mojopahit di Mojokerto, Jawa Timur: Dikenal dengan patung Buddha tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara, menjadi destinasi perayaan Waisak.
- Vihara Buddhagaya Watugong di Semarang, Jawa Tengah: Vihara dengan arsitektur khas Tionghoa dan Thailand yang juga menjadi pusat perayaan Waisak.
- Pagoda Pulau Kemaro di Palembang, Sumatera Selatan dan Brahma Vihara Arama di Buleleng, Bali juga menjadi lokasi perayaan yang menarik.
Kedua elemen ini dibawa ke Candi Mendut dan selanjutnya ke Borobudur sebagai simbol penyucian dan harapan baru bagi umat manusia.
Baca Juga: Ini Dia Makna Peringatan Hari Waisak Bagi Umat Buddha!
Penutup tentang Candi Untuk Perayaan Hari Waisak
Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon bukan hanya situs sejarah, tetapi juga pusat spiritual yang menjadi saksi perayaan Waisak di Indonesia. Melalui prosesi, ritual, dan simbol-simbol suci di ketiga candi ini, umat Buddha memperkuat nilai-nilai kebijaksanaan, kedamaian, dan cinta kasih. Perayaan Waisak di candi-candi ini bukan hanya peristiwa keagamaan, tetapi juga warisan budaya yang mempererat harmoni dan toleransi di tengah keberagaman bangsa.
toprankmedia.id selalu hadir memberikan berita VIRAL, informasi terupdate, dan ulasan terpercaya seputar TOP 10 Brand yang relevan dengan kehidupan Anda. Ikuti selalu update terbaru dari kami, karena kami hadir untuk membuat Anda selalu #UpToDate.
