Dalam beberapa bulan terakhir, publik kembali menyoroti Sesar Lembang, salah satu sesar aktif yang membentang di wilayah Jawa Barat, setelah aktivitas kegempaannya terpantau meningkat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat serangkaian gempa dengan magnitudo kecil mengguncang Bandung Barat, Cimahi, hingga sebagian wilayah Kabupaten Bandung sejak Juni hingga Agustus 2025.
Terbaru, gempa dengan kekuatan Magnitudo (M) 1,7 terjadi pada Rabu (20/8/2025) pukul 12.28 WIB. Episenter gempa berada di darat, tepatnya 3 kilometer barat laut Kabupaten Bandung Barat dengan kedalaman hanya 10 kilometer.
Meski kekuatannya kecil, gempa ini kembali mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya yang mengintai dari sesar yang membentang sekitar 29 kilometer di utara Kota Bandung tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, menegaskan bahwa imbauan BMKG bukan untuk menimbulkan kepanikan, melainkan sebagai langkah mitigasi dini. “Berdasarkan monitoring BMKG Bandung saat ini Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Imbauan jadi masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya dan memperkuat mitigasi tentunya,” ujarnya, dikutip dari Detikcom (20/8/2025).
Daftar Isi
Apa Itu Sesar Lembang?
Sesar Lembang adalah patahan geser aktif (strike-slip fault) yang memanjang dari Gunung Manglayang di timur hingga Gunung Tangkuban Parahu di barat, melintasi utara Kota Bandung. Sesar ini sudah lama dikenal para geolog sebagai salah satu potensi sumber gempa berbahaya di Jawa Barat.
Menurut penelitian Badan Geologi, pergerakan Sesar Lembang masih aktif dan bisa memicu gempa dengan kekuatan signifikan.
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa tren peningkatan aktivitas sesar ini perlu diwaspadai. “Fenomena seperti ini yang dikhawatirkan adalah gempa pembuka (fore shocks). Saya tidak katakan peningkatan aktivitas ini akan memicu gempa kuat, karena belum dapat diprediksi kapan gempa besar akan terjadi,” ungkapnya, melansir Detikcom.
Catatan sejarah membuktikan bahwa meski gempa yang dipicu sesar ini sering kali kecil, dampaknya bisa cukup merusak. Pada tahun 2011, gempa dengan magnitudo 3,3 akibat pergerakan Segmen Cimeta Sesar Lembang merusak lebih dari 100 rumah di Kecamatan Cisarua, Bandung Barat.
Faktor kedalaman gempa yang dangkal serta kondisi tanah lunak di kawasan utara Bandung membuat getaran lebih terasa dan memperbesar potensi kerusakan.
Baca Juga: Memahami Gempa Bumi Megathrust, BMKG Prediksi Terjadi di Indonesia?
Aktivitas Gempa Terkini dan Respons Ahli
Selain gempa M1,7 pada 20 Agustus, catatan BMKG menunjukkan adanya gempa M1,8 yang mengguncang Cisarua, Bandung Barat pada Kamis (14/8/2025).
Menanggapi hal ini, Daryono kembali menekankan, “Aktivitas gempa sore tadi menjadi bukti bahwa Sesar Lembang adalah jenis sesar aktif yang patut diwaspadai,” dikutip dari CNN Indonesia (21/8/2025).
Penyelidik Bumi Ahli Madya dari Badan Geologi, Supartoyo, memberikan perspektif berbeda. Ia menilai rentetan gempa kecil yang terjadi saat ini bisa jadi merupakan bagian dari fase pelepasan energi secara bertahap. “Tren pelepasan energi ini pelan-pelan, cukup positif dibanding langsung melepaskan energi berkekuatan besar seperti di Cianjur,” katanya, merujuk pada gempa besar Cianjur tahun 2022 yang menelan banyak korban jiwa.
Walau kekuatan gempa-gempa yang muncul masih kecil, BMKG menegaskan bahwa kewaspadaan tetap penting. Potensi bahaya bukan hanya pada gempa besar, melainkan juga dampak dari gempa dangkal di wilayah padat penduduk dengan kondisi tanah lunak.
Sesar Lembang sendiri melewati kawasan yang padat, mulai dari Lembang, Parongpong, Cisarua, hingga Cimahi. Jika terjadi gempa dengan magnitudo menengah hingga besar, potensi kerusakan infrastruktur dan risiko korban manusia cukup tinggi.
BMKG menekankan pentingnya mitigasi berbasis komunitas, seperti memastikan bangunan tahan gempa, menyiapkan jalur evakuasi, hingga memahami prosedur keselamatan ketika terjadi guncangan. “Sekali lagi ini yang kita bangun kewaspadaannya,” tegas Teguh Rahayu.
Baca Juga: Viral Soal Awan Tsunami, Begini Penjelasan Sebenarnya!
Sesar Lembang Adalah Alarm Potensi Bencana
Fenomena aktivitas Sesar Lembang adalah alarm alam yang mengingatkan betapa rentannya wilayah Bandung dan sekitarnya terhadap potensi bencana gempa.
Meski belum bisa dipastikan kapan dan seberapa besar gempa besar akan terjadi, para ahli sepakat bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama.
Masyarakat di sekitar jalur sesar diimbau untuk tidak panik, tetapi tetap waspada, memperkuat struktur bangunan, dan memahami langkah mitigasi. Karena sebagaimana pesan para ahli, gempa tidak bisa dicegah, tetapi risikonya bisa diminimalisir jika semua pihak siap siaga.
toprankmedia.id selalu hadir memberikan berita VIRAL, informasi terupdate, dan ulasan terpercaya seputar TOP 10 Brand yang relevan dengan kehidupan Anda. Ikuti selalu update terbaru dari kami, karena kami hadir untuk membuat Anda selalu #UpToDate.
Referensi:
- https://www.detik.com/jabar/berita/d-8070581/aktivitas-sesar-lembang-bergeliat-bmkg-minta-warga-tingkatkan-kewaspadaan
- https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250821093853-199-1264721/bmkg-waspadai-peningkatan-aktivitas-sesar-lembang-dan-rentetan-gempa
- https://www.tempo.co/lingkungan/gempa-lagi-dari-sesar-lembang-waktunya-hampir-sama-dengan-kemarin-2061114