Media sosial belakangan ini ramai dengan unggahan kemunculan awan tsunami atau yang secara ilmiah dikenal sebagai awan Arcus. Fenomena ini menjadi perbincangan setelah beberapa netizen membagikan foto dan video yang memperlihatkan formasi awan yang menyerupai gelombang tsunami. Menurut salah satu akun di X atau Twitter, awan Arcus biasanya muncul saat musim peralihan atau pancaroba. Ya! muncul pada periode September hingga November dan Desember hingga Februari ketika memasuki musim hujan. Namun bagaimana fakta sebenarnya tentang awan arcus ini?
Daftar Isi
Apa Itu Awan Tsunami atau Awan Arcus?
Melansir laman resmi kompas dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa awan tsunami adalah istilah populer yang digunakan oleh masyarakat untuk merujuk pada awan Arcus karena bentuknya yang menyerupai gelombang tsunami.
Dalam dunia meteorologi, awan Arcus merupakan bagian dari jenis awan Cumulonimbus atau Cumulus dan memiliki formasi horizontal memanjang dengan ketinggian dasar awan yang rendah.
Ya! Awan ini terbentuk akibat ketidakstabilan atmosfer, terutama saat massa udara hangat dan lembap bertemu dengan massa udara dingin. Sehingga, hal ini dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembentukan awan dengan pola horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.
Baca Juga: Daftar Fenomena Astronomi September 2024, Siap Menghadapi Semuanya?
Fakta tentang Awan Arcus
Prakirawan BMKG, Winda Ratri, dari Ahmad Yani Semarang, menjelaskan bahwa awan Arcus sering ditemukan di sekitar awan Cumulonimbus dan dapat menimbulkan cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang, dan terkadang disertai kilat atau petir. Faktanya, ada dua jenis awan Arcus, yaitu shelf clouds dan roll clouds.
1. Tentang Shelf Clouds
Shelf clouds biasanya terbentuk di tepi depan sebuah badai atau sistem cuaca yang kuat dan berfungsi sebagai penanda adanya aliran udara yang naik secara cepat di depan badai. Mereka memiliki bentuk datar atau papan panjang secara horizontal dan melekat pada dasar awan Cumulonimbus atau Cumulus.
Shelf clouds seringkali dianggap sebagai tanda adanya cuaca buruk yang akan datang, termasuk angin kencang, hujan lebat, dan petir.
2. Tentang Roll Clouds
SSementara itu, roll clouds memiliki bentuk silinder horizontal yang bergerak independen dari awan lainnya dan kerap muncul di depan garis badai petir. Mereka terbentuk karena adanya ketidakstabilan atmosfer, di mana massa udara hangat yang lembab mendorong massa udara dingin.
Roll clouds dapat menandakan adanya intensifikasi cuaca yang akan datang, meskipun mereka tidak menghasilkan tornado.
3. Temasuk Fenomena Langit yang Lazim
Meskipun fenomena ini lazim terjadi, kemunculannya tergolong jarang dan sering kali terjadi dalam skala wilayah yang kecil, seperti yang pernah dilaporkan terjadi di Meulaboh, Aceh. Warga setempat mengaku terkejut melihat awan yang menyerupai gulungan gelombang tsunami ini dan mengaitkannya dengan mitos bencana.
Namun, menurut Kepala Seksi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria, fenomena ini tidak berlangsung lama dan tidak terpantau melalui satelit karena cakupan areanya yang sempit.
4. Tidak Berhubungan dengan Gempa atau Tsunami
Ya! meksipun kedua jenis awan ini (shelf clouds dan roll clouds) berpotensi membahayakan dan perlu diwaspadai oleh masyarakat, terutama dalam situasi cuaca yang ekstrem. Awan Arcus bukan merupakan tanda gempa atau tsunami, melainkan hanya fenomena pembentukan awan akibat dinamika atmosfer.
Baca Juga: Karoshi, Ketika Stres Kerja Merenggut Nyawa di Jepang
Apakah Awan Tsunami Berbahaya?
Secara umum, kemunculan awan Arcus tidak terkait dengan fenomena kebumian seperti gempa bumi atau tsunami. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menegaskan bahwa awan Arcus murni merupakan fenomena meteorologis yang disebabkan oleh dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa, tsunami, atau hal mistis lainnya.
Namun, masyarakat perlu waspada terhadap potensi cuaca buruk yang ditandai oleh kehadiran awan ini, seperti angin kencang dan hujan deras.
Bagaiman Menghadapi Awan Tsunami?
Jika Anda melihat kemunculan awan Arcus atau awan tsunami, penting untuk selalu memperbarui informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG. Informasi terbaru bisa diakses melalui laman bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, aplikasi InfoBMKG di iOS dan Android, atau langsung ke kantor BMKG terdekat. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca buruk yang mungkin terjadi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi hujan lebat dan angin kencang.
View this post on Instagram
Kesimpulan tentang Awan Arcus
Fenomena awan Arcus atau awan tsunami memang tampak spektakuler dan sedikit menyeramkan bagi yang melihatnya, namun fenomena ini adalah bagian dari dinamika alam yang normal. Meski tidak berbahaya seperti tsunami yang sebenarnya, awan ini dapat menjadi pertanda datangnya cuaca buruk. Jadi, selalu perhatikan perkembangan cuaca dan persiapkan diri Anda dengan informasi dari sumber yang terpercaya.
Dan untuk Anda yang ingin mendapatkan update terpercaya seputar News, Movie, Education, Otomotif, Electronic, Interior, Lifestyle, Finance, Beauty, Internet, Travel, Health dan Food, Anda dapat terus pantau toprankmedia.id. Disini, kami selalu menghadirkan informasi terkini dan terpercaya yang pastinya bermanfaat bagi Anda. Jangan lewatkan konten menarik lainnya hanya di toprankmedia.id!