Toprank Media
  • Otomotif
  • Electronic
  • Interior
  • Lifestyle
  • Finance
  • Beauty
  • Finance
  • Internet
  • Travel
  • Food
  • Login
Toprank Media

Apa Itu Doom Spending yang Jadi Tren Gen Z dan Milenial?

Aini by Aini
October 9, 2024
in Lifestyle
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Doom Spending
Fenomena doom spending belakangan ini semakin sering terdengar, terutama di kalangan Generasi Z (Gen Z). Istilah ini merujuk pada kebiasaan belanja impulsif yang dilakukan sebagai bentuk pelarian dari kecemasan, stres, atau ketidakpastian masa depan. Dengan pengaruh media sosial yang semakin kuat serta gaya hidup serba cepat, Karakteristik Gen Z sering kali terjebak dalam pola konsumsi yang tidak terkendali.

Belanja yang seharusnya menjadi aktivitas untuk memenuhi kebutuhan, kini berubah menjadi alat pelarian yang berdampak buruk bagi kondisi finansial. Namun, apa sebenarnya yang memicu perilaku doom spending ini? Mengapa Gen Z, yang dikenal cerdas dalam memanfaatkan teknologi, justru rentan terhadap masalah ini?

Daftar Isi

  • Apa Itu Doom Spending?
  • Mengapa Gen Z Rentan Terhadap Doom Spending?
    • 1. Doom Spending: Pengaruh Media Sosial
    • 2. Kemudahan Akses ke Kredit Digital
    • 3. Tekanan Mental dan Kecemasan Masa Depan
    • 4. Budaya FOMO (Fear of Missing Out)
  • Dampak Negatif Doom Spending
    • 1. Utang yang Menumpuk
    • 2. Perasaan Bersalah dan Penyesalan
    • 3. Mengganggu Rencana Keuangan Jangka Panjang
    • 4. Kesehatan Mental yang Terganggu
  • Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Doom Spending? 
    • 1. Kenali Pemicu Emosi
    • 2. Buat Anggaran Belanja
    • 3. Batasi Paparan Media Sosial
    • 4. Pertimbangkan Kembali Setiap Pembelian
    • 5. Fokus pada Experience, Bukan Barang
  • Kesimpulan tentang Doom Spending 
    • Share this:
    • Like this:
    • Related

Apa Itu Doom Spending?

Doom spending adalah kebiasaan belanja berlebihan atau impulsif yang dilakukan seseorang sebagai bentuk pelampiasan emosi negatif. Istilah “doom” mengacu pada perasaan tertekan, takut, atau cemas akan situasi tertentu, seperti ketidakpastian masa depan, krisis ekonomi, atau bahkan masalah pribadi. Pada akhirnya, individu memilih berbelanja untuk mencari “pelarian” sementara dari perasaan tersebut.

Pada generasi sebelumnya, perilaku ini mungkin dikenal dengan istilah retail therapy atau terapi belanja. Namun, doom spending lebih bersifat destruktif karena sering kali tidak mempertimbangkan kebutuhan nyata dan berpotensi merugikan finansial dalam jangka panjang.

Gen Z dan Milenial yang terjebak dalam fenomena “Doom Spending” cenderung merasa tidak berguna menabung karena percaya bahwa tabungan tidak pasti mencapai tujuan keuangan mereka. Mereka lebih memilih untuk hidup sekarang dan menghabiskan uang daripada menyimpannya.

Namun, apa penyebab utamanya? Salah satu jawaban adalah stres. Menggunakan uang untuk traveling atau makan lezat membuat mereka merasa stress-nya berkurang.

Baca Juga: 6 Investasi yang Paling Menguntungkan, Berani Coba? 

Mengapa Gen Z Rentan Terhadap Doom Spending?

Generasi Z, yang lahir pada era digital, memiliki akses yang sangat mudah terhadap platform belanja online dan aplikasi e-commerce. Dalam hitungan detik, mereka bisa membeli apa saja hanya dengan beberapa klik.

Menurut Tim Toprank Media, Faktor-faktor berikut turut memperbesar peluang Gen Z untuk terjebak dalam doom spending, diantaranya:

1. Doom Spending: Pengaruh Media Sosial

Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memainkan peran besar dalam memengaruhi kebiasaan belanja Gen Z. Influencer dan selebriti kerap mempromosikan produk-produk dengan gaya hidup mewah yang membuat banyak orang merasa “terdesak” untuk ikut memiliki barang-barang tersebut. Ditambah dengan fitur belanja langsung yang ada di media sosial, impuls untuk membeli sesuatu semakin sulit dibendung.

2. Kemudahan Akses ke Kredit Digital

Dengan banyaknya platform yang menawarkan opsi pembayaran “beli sekarang, bayar nanti”, Gen Z lebih mudah tergoda untuk membeli barang meskipun tidak memiliki dana yang cukup. Kemudahan kredit digital ini memberikan kesan bahwa berbelanja secara terus-menerus tidak akan memberikan dampak besar, padahal utang bisa menumpuk tanpa disadari.

3. Tekanan Mental dan Kecemasan Masa Depan

Generasi Z hidup dalam era ketidakpastian, mulai dari masalah perubahan iklim, krisis ekonomi, hingga tantangan karir yang semakin kompetitif. Tekanan ini menyebabkan banyak dari mereka mencari pelampiasan melalui konsumsi barang atau pengalaman. Dalam kondisi tersebut, belanja impulsif terasa seperti solusi instan untuk meredakan kecemasan, meskipun dampaknya hanya sementara.

4. Budaya FOMO (Fear of Missing Out)

Rasa takut ketinggalan tren atau momen sering kali mendorong Gen Z untuk mengikuti gaya hidup yang konsumtif. Ketika melihat teman atau figur publik memiliki barang-barang baru, mereka merasa perlu untuk melakukan hal yang sama agar tidak “ketinggalan zaman.” Fenomena FOMO ini memperkuat dorongan untuk terus berbelanja, meskipun barang yang dibeli tidak benar-benar dibutuhkan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Medcom.ID (@medcomid)

Dampak Negatif Doom Spending

Meski terasa menyenangkan di awal, doom spending memiliki banyak dampak negatif yang dapat merusak stabilitas finansial dan emosional. Beberapa di antaranya adalah:

1. Utang yang Menumpuk

Salah satu dampak paling nyata dari kebiasaan belanja impulsif adalah utang yang semakin bertambah. Pembelian barang-barang yang tidak direncanakan atau tidak dibutuhkan, terutama dengan menggunakan kredit, dapat memicu utang konsumtif yang sulit dilunasi.

2. Perasaan Bersalah dan Penyesalan

Setelah kesenangan sesaat yang didapat dari belanja, sering kali muncul perasaan bersalah dan menyesal karena telah menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting. Penyesalan ini bisa memperburuk kondisi mental seseorang, yang pada akhirnya memicu lingkaran setan di mana mereka kembali belanja untuk meredakan stres.

3. Mengganggu Rencana Keuangan Jangka Panjang

Ketika terlalu sering melakukan belanja impulsif, sulit bagi seseorang untuk mengatur keuangan secara efektif. Tabungan untuk masa depan bisa terkuras, dan rencana keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah atau berinvestasi, menjadi terganggu.

4. Kesehatan Mental yang Terganggu

Doom spending tidak hanya berdampak pada aspek finansial, tetapi juga pada persoalan isu mental health. Kebiasaan belanja sebagai pelarian dari kecemasan justru bisa memperparah stres dan ketidakpuasan, sehingga menciptakan siklus yang sulit diputus.

Baca Juga: 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi dari Pemerintah

Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Doom Spending? 

Jika Anda merasa mulai terjebak dalam kebiasaan doom spending, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya:

1. Kenali Pemicu Emosi

Langkah pertama untuk mengatasi doom spending adalah menyadari apa yang memicu dorongan belanja impulsif. Apakah Anda merasa stres? Cemas tentang masa depan? Dengan mengenali pemicunya, Anda bisa lebih mudah mengontrol perilaku tersebut.

2. Buat Anggaran Belanja

Menyusun anggaran yang jelas untuk belanja dapat membantu membatasi pengeluaran yang tidak diperlukan. Cobalah untuk menetapkan batas pengeluaran bulanan dan patuhi anggaran tersebut.

3. Batasi Paparan Media Sosial

Media sosial sering kali menjadi sumber godaan untuk berbelanja. Jika Anda merasa terlalu banyak terpengaruh oleh konten konsumtif, coba batasi waktu penggunaan media sosial atau hindari akun-akun yang kerap mempromosikan barang-barang yang tidak Anda butuhkan.

4. Pertimbangkan Kembali Setiap Pembelian

Sebelum membeli sesuatu, beri waktu beberapa hari untuk mempertimbangkannya. Jika setelah beberapa hari Anda masih merasa butuh barang tersebut, barulah lakukan pembelian. Teknik ini dapat membantu menghindari belanja impulsif.

5. Fokus pada Experience, Bukan Barang

Alih-alih menghabiskan uang untuk barang-barang material, fokuskan pengeluaran Anda pada pengalaman yang lebih bermakna, seperti liburan atau kegiatan sosial bersama teman dan keluarga. Pengalaman cenderung memberikan kebahagiaan yang lebih tahan lama dibandingkan dengan barang.

Kesimpulan tentang Doom Spending 

Doom spending merupakan fenomena yang tidak bisa diabaikan, terutama di kalangan Gen Z yang hidup di era digital dengan segala kemudahannya. Kebiasaan belanja impulsif ini bisa berdampak buruk pada kondisi finansial dan kesehatan mental jika tidak dikendalikan.

Dengan mengenali pemicu, membuat anggaran, serta membatasi pengaruh eksternal, Gen Z bisa mengatasi doom spending dan menjaga kestabilan finansial mereka di masa depan.

Baca Juga: 10 Cara Dapat Uang dari Internet dengan Mudah


Dan untuk Anda yang ingin mendapatkan update terpercaya seputar News, Movie, Education, Otomotif, Electronic, Interior, Lifestyle, Finance, Beauty, Internet, Travel, Health dan Food, Anda dapat terus pantau toprankmedia.id. Disini, kami selalu menghadirkan informasi terkini dan terpercaya yang pastinya bermanfaat bagi Anda. Jangan lewatkan konten menarik lainnya hanya di toprankmedia.id!

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to print (Opens in new window) Print
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...

Related

Previous Post

Beasiswa DataPrint Periode 4 Buka Bulan Oktober, Ini Persyaratannya!

Next Post

Wajib Tahu, Ini Karakteristik Gen Z yang Unik dan Tantangannya!

Related Posts

Harga PI Network
Finance

Menguak Harga Pi Network: Pergerakan, Pola, dan Prospek Masa Depan

August 22, 2025
Toko Furniture Vintage di Jabodetabek
Interior

Rekomendasi +10 Toko Furniture Vintage di Jabodetabek, Cek Sekarang!

May 29, 2025
furniture vintage
Interior

Rekomendasi Furniture Vintage: Gaya dan Inspirasi Desain untuk Interior!

May 28, 2025
Dress Vintage
Lifestyle

Ini Dia! Top 5 Dress Gaya Vintage yang Stylish dan Cantik

May 27, 2025
jaket vintage
Lifestyle

10 Jenis Jaket Vintage Paling Keren dan Cara Mix and Match-nya!

May 26, 2025
Vintage Outfit
Lifestyle

Rekomendasi 15+ Ide Vintage Outfit Keren untuk Pria dan Wanita!

May 26, 2025

BROWSE BY TOPICS

Beauty Education Electronic Entertainment Finance Food Interior Internet Lifestyle Movie News Otomotif Sport Top 10 Brand Travel

Latest articles

  • 10 Rekomendasi Merek Sepeda Lipat Terbaik Harga 1-2 Jutaan
  • 10 Rekomendasi Merek Sepeda Gunung Terbaik Dibawah 1 Juta
  • 10 Rekomendasi Merek Skuter Listrik Terbaik, Stylish & Tangguh
  • 10 Rekomendasi Merek CCTV Terbaik untuk Rumah & Harganya
  • 10 Rekomendasi Merek Kunci Pintu Rumah Terbaik dan Harganya
  • 10 Merek Gembok Koper Terbaik untuk Haji dan Umroh
  • 10 Minyak Rambut Pria agar Terlihat Basah dan Lemas
  • Rekomendasi 15 Merk Parfum Pria Tahan 24 Jam
  • Rekomendasi 15 Parfum Pria Segar, Kalem & Tahan Lama
  • Rekomendasi 15 Nama Parfum Isi Ulang Pria yang Tahan Lama

Category

  • Beauty
  • Education
  • Electronic
  • Entertainment
  • Finance
  • Food
  • Interior
  • Internet
  • Lifestyle
  • Movie
  • News
  • Otomotif
  • Sport
  • Top 10 Brand
  • Travel
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Sitemap
  • Terms Of Service

©2024 Copyright by Toprank Media Group.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Beauty
  • Otomotif
  • Finance
  • Internet
  • Interior
  • Travel
  • Food

©2024 Copyright by Toprank Media Group.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version
%d