Terdapat beragam film sejarah yang dapat kamu tonton sebagai cara yang menarik untuk mendalami dan memahami peristiwa penting dalam sejarah. Film-film ini tidak hanya menyajikan kisah-kisah yang menakjubkan. Tetapi juga menggambarkan konteks sosial, budaya, dan politik dari zaman tersebut.
Memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut membentuk dunia yang kita kenal saat ini. Dengan menonton film sejarah, kamu bisa merasakan bagaimana hidup di masa lalu, serta memahami tantangan dan keberanian yang dihadapi oleh tokoh-tokoh bersejarah. Jadi, jika kamu ingin memperluas pengetahuan sejarahmu, menjelajahi berbagai film yang mengangkat tema-tema sejarah adalah pilihan yang sangat bermanfaat.
Daftar Isi
- Rekomendasi Film Sejarah
- 1. Jenderal Soedirman (2015
- 2. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
- 3. Perburuan (2019)
- 4. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta (2018)
- 5. Kartini (2017)
- 6. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
- 7. Bumi Manusia (2019)
- 8. Rudy Habibie/Habibie & Ainun (2016)
- 9. Sang Pencerah (2010)
- 10. The Boy in The Striped Pajamas (2008)
- 11. The Book Thief (2013)
- 12. Hacksaw Ridge (2016)
- Share this:
- Like this:
- Related
Rekomendasi Film Sejarah
Pelajaran Sejarah sering kali dianggap membosankan oleh banyak orang. Alasan utamanya adalah panjangnya teks yang harus dipahami dan kompleksitas alur yang membuatnya sulit menarik minat. Namun, ada satu cara yang bisa kamu coba untuk menemukan ketertarikan dalam pelajaran ini, yaitu itu dengan menontonnya melalui film.
Meskipun tidak semua film berlatar sejarah menggambarkan kisah nyata, film-film tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih hidup tentang suasana dan konteks masa lalu. Nah berikut ini film Sejarah yang bisa kamu tonton:
1. Jenderal Soedirman (2015
Film Sejarah ini dibintangi oleh Adipati Dolken, seorang aktor muda yang karismatik, dan mengisahkan perjalanan hidup Jenderal Soedirman, seorang pahlawan nasional Indonesia. Dengan durasi dua jam, film ini menjadi pilihan yang tepat untuk memperingati Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus mendatang.
Cerita berfokus pada perjuangan Jenderal Soedirman saat menghadapi penjajahan Belanda. Khususnya ketika ia berjuang meski dalam kondisi sakit parah saat melakukan misi gerilya selama tujuh bulan.
Baca juga: 22 Rekomendasi Film Kisah Nyata Terbaik Sepanjang Masa
Misi ini ternyata berhasil melemahkan pasukan Belanda, yang berujung pada kekurangan logistik dan akhirnya memaksa mereka untuk menandatangani perjanjian Roem-Royen, sebagai pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia.
2. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
Film ini mengisahkan perjalanan hidup Haji Oemar Said Tjokroaminoto, seorang tokoh nasional yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyatnya di tengah penjajahan asing. Tjokroaminoto, yang lahir sebagai bangsawan di Ponorogo, tidak dapat tinggal diam melihat ketidakadilan yang dialami oleh pribumi.
Ia pun melepaskan gelar bangsawannya dan beralih ke Surabaya untuk bekerja sebagai stevedore di pelabuhan. Di Surabaya, ia terlibat dengan Sarekat Dagang Islam dan berperan penting dalam mereformasi organisasi tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Sarekat Islam.
3. Perburuan (2019)
Film berjudul Perburuan yang dirilis pada tahun 2019 ini, dibintangi oleh Adipati Dolken. Diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer, film ini menggambarkan suasana perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Fokus cerita terletak pada pemberontakan pasukan PETA (Pembela Tanah Air) melawan penjajah Jepang.
Setelah enam bulan pasca kegagalan pemberontakan, tokoh utama Hardo, yang diperankan oleh Adipati Dolken, kembali ke kampung halamannya di Blora. Kehadirannya segera terdeteksi oleh tentara Jepang, yang kemudian melancarkan pencarian terhadapnya.
Untuk menghindari kejaran, Hardo beserta sekelompok orang lainnya terpaksa menyamar sebagai pengemis. Dalam konteks drama perjuangan ini, terungkap berbagai konflik dan dinamika yang terjadi menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta (2018)
Setelah sukses dengan film Sang Pencerah, sutradara Hanung Bramantyo menghadirkan film baru yang mengangkat sosok bersejarah Sultan Agung. Film kolosal ini menggambarkan biografi Sultan Agung Hanyakrakusuma, seorang pemimpin yang dikenal ambisius dan berani, terutama dalam keputusan strategisnya untuk menyerang VOC Belanda.
Cerita bermula dari masa kecil Raden Mas Rangsang, yang dinobatkan sebagai Sultan Agung setelah kepergian ayahnya. Selain menampilkan kisah heroik perlawanan terhadap VOC, film ini juga menyentuh sisi emosional kehidupan Sultan Agung. Termasuk kisah cinta yang tragis dengan Lembayung, yang terpaksa terpisah karena situasi politik dan perang.
5. Kartini (2017)
Film Sejarah Kartini, yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, mengangkat kisah inspiratif dari salah satu pahlawan wanita nasional, Raden Ayu Kartini. Berbeda dengan film perjuangan yang biasanya menonjolkan perlawanan fisik. Kartini menyoroti perjuangan melalui pendidikan, yang pada masa itu masih sangat terbatas bagi perempuan.
Dengan alur cerita yang maju-mundur, film ini menggambarkan perjalanan hidup Kartini sejak kecil sebagai sosok yang sudah memiliki jiwa pemberontak. Sikap kritis dan tekadnya untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan perempuan menjadikannya sebagai panutan yang dikenang hingga saat ini.
6. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Soekarno: Indonesia Merdeka adalah film biografi yang menggambarkan perjalanan hidup Presiden pertama Indonesia. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini dianggap salah satu yang terbaik dalam menggambarkan tokoh-tokoh perjuangan Indonesia.
Cerita dimulai dengan nama asli tokoh utama, Kusno, yang sering sakit-sakitan, hingga akhirnya dikenal sebagai Soekarno. Selain menampilkan sosok Soekarno, film ini juga melibatkan tokoh-tokoh nasional lain.
Seperti Mohammad Hatta dan Sjahrir, yang menjadi saksi sejarah perjuangan proklamasi. Pidato-pidato inspiratif Soekarno. Termasuk yang terkenal berjudul “Indonesia Menggugat,” juga dihadirkan untuk menunjukkan semangat juang yang menggelora pada masa itu.
7. Bumi Manusia (2019)
Film Bumi Manusia mengisahkan percintaan antara Minke, seorang pribumi Jawa, dan Annelies Mellema, putri seorang tuan Belanda dari gundiknya, dalam masa pemerintahan Kolonial Belanda. Hubungan mereka menghadapi berbagai rintangan, terutama dari kalangan masyarakat Belanda yang konservatif.
Meskipun Minke dan Annelies akhirnya menikah, hubungan mereka tidak mendapatkan restu dari ayah Minke, seorang priyayi Jawa, serta pemerintah kolonial yang berusaha untuk memisahkan mereka.
Pemerintah kolonial bahkan berupaya membawa Annelies ke Belanda. Namun mereka mendapatkan dukungan dari Nyai Ontosoroh, ibu kandung Annelies, yang berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka.
8. Rudy Habibie/Habibie & Ainun (2016)
Rudy Habibie (atau Habibie & Ainun) adalah film biografi yang menceritakan perjalanan masa muda B.J. Habibie sebelum ia dikenal sebagai seorang teknokrat dan Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Film ini merupakan sekuel dari Habibie & Ainun, yang dirilis pada tahun 2013.
Baca juga: 15 Rekomendasi Film Dokumenter Netflix yang Wajib Kamu Tonton
Sementara film sebelumnya lebih menyoroti sisi romantis hubungan B.J. Habibie dengan istrinya, film yang dirilis pada 2016 ini berfokus pada kehidupan awal Habibie saat ia menempuh pendidikan di Jerman, serta tantangan yang dihadapinya ketika berusaha memberikan kontribusi bagi tanah airnya.
9. Sang Pencerah (2010)
Sang Pencerah adalah film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, diadaptasi dari kisah nyata pendiri organisasi Islam Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Film ini tidak hanya menggambarkan perjalanan hidup Ahmad Dahlan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai penting seperti toleransi, konsistensi, dan semangat untuk melakukan perubahan.
Diperankan oleh aktor dan aktris terkenal seperti Lukman Sardi, Yati Surachman, Sujiwo Tejo, Giring Ganesha, dan Zaskia Adya Mecca, film ini berhasil menghadirkan pesan perjuangan yang mendalam. Meskipun latar belakangnya bukan tentang Kemerdekaan Indonesia, penonton dapat merasakan semangat perjuangan yang kuat dalam usaha membebaskan bangsa dari penjajahan dan penindasan.
10. The Boy in The Striped Pajamas (2008)
Film The Boy in The Striped Pajamas berlatar belakang Perang Dunia II dan mengikuti kisah seorang anak bernama Bruno, putra seorang perwira Jerman. Setelah ayahnya mendapatkan naik jabatan, mereka pindah ke pinggiran Berlin, di mana Bruno mulai merasakan kebingungan terkait sikap keluarganya, terutama ayahnya, yang sangat membenci Yahudi dan mengagumi Hitler.
Rasa bosan membuat Bruno menjelajahi lingkungan barunya, hingga ia menemukan kebun terlarang yang berbatasan dengan Kamp Auschwitz, tempat penahanan para korban Nazi. Di sana, ia bertemu Schmuel, seorang anak Yahudi seusianya. Meskipun mereka menjalin persahabatan yang erat, hubungan mereka harus terpisah oleh pagar pembatas yang membatasi dunia mereka yang sangat berbeda.
11. The Book Thief (2013)
Film sejarah ini diadaptasi dari novel karya Markus Zusak dengan judul yang sama. Cerita berfokus pada Liesel Meminger, seorang anak perempuan yang dititipkan oleh ibunya kepada pasangan suami istri, Hans dan Rosa Hubermann, untuk melindunginya dari penindasan partai Nazi terhadap komunis.
Pada awalnya, Liesel tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis, namun berkat bimbingan ayah angkatnya, ia mengembangkan kecintaan yang mendalam terhadap buku. Dengan nekat, ia mencuri buku-buku dari tumpukan yang dibakar dalam Upacara Pembakaran Buku oleh Nazi.
Tindakannya ini menarik perhatian istri walikota, yang kemudian mengundangnya ke perpustakaan pribadi. Namun, tantangan baru muncul ketika seorang pemuda Yahudi meminta perlindungan dari keluarganya, menambah kompleksitas situasi yang dihadapinya.
12. Hacksaw Ridge (2016)
Hacksaw Ridge adalah film yang terinspirasi oleh kisah nyata Desmond Doss, seorang petugas medis Angkatan Darat yang menjadi pahlawan tanpa senjata dalam pertempuran di Okinawa selama Perang Dunia II. Doss dibesarkan dalam keluarga yang religius, yang mempengaruhi keputusannya untuk menolak mengangkat senjata saat masa wajib militernya.
Sikapnya ini menyebabkan dia mengalami bullying dan dianggap pengecut oleh rekan-rekannya. Namun, pada akhirnya, Desmond Doss membuktikan keberaniannya dengan menyelamatkan banyak nyawa saat pertempuran di tebing yang dikenal sebagai ‘Hacksaw Ridge’.
Sebagai catatan, film ini memiliki rating R (minimal 17 tahun) karena menyajikan adegan kekerasan dan bahasa kasar. Pastikan kamu menonton film ini sesuai dengan batasan usia yang berlaku.
Dan untuk Anda yang ingin mendapatkan update terpercaya seputar News, Movie, Education, Otomotif, Electronic, Interior, Lifestyle, Finance, Beauty, Internet, Travel dan Food, Anda dapat terus pantau toprankmedia.id. Disini, kami selalu menghadirkan informasi terkini dan terpercaya yang pastinya bermanfaat bagi Anda. Jangan lewatkan konten menarik lainnya hanya di toprankmedia.id!