Di dunia hiburan, fenomena adaptasi novel yang dijadikan film telah menjadi sangat umum, dan banyak dari film-film tersebut berhasil meraih perhatian penonton dengan jumlah yang besar. Dari karya sastra klasik hingga novel-novel terlaris, berbagai tulisan telah berhasil diubah menjadi film yang sukses.
Ini dapat menghidupkan cerita-cerita yang sebelumnya hanya ada dalam bentuk tulisan dan imajinasi pembaca bisa disaksikan di layar lebar. Adaptasi ini tidak hanya memberikan wajah baru pada cerita yang sudah dikenal, tetapi juga memperkenalkan kisah-kisah tersebut kepada audiens yang lebih luas.
Daftar Isi
Daftar Novel yang Dijadikan Film
Penasaran apa saja novel yang dijadikan film dan mendapatkan banyak penonton? Nah berikut ini daftar novel yang dijadikan film dari berbagai genre, baik dari dalam negeri maupun luar negeri:
1. The Godfather (1972, 1974)
Novel yang dijadikan film yang pertama adalah karya dari Mario Puzo dengan judul yang sama. Novel ini menceritakan perjalanan seorang mafia berusia lanjut dalam mewariskan kekuasaannya kepada putra laki-lakinya. Awalnya, sang putra menunjukkan sikap enggan untuk menerima warisan dunia gelap tersebut.
Tokoh utama, Vito Corleone (diperankan oleh Marlon Brando), adalah seorang pebisnis sukses sekaligus pemimpin sindikat narkoba. Dalam perjalanan ceritanya, Vito menghadapi konflik sengit dengan saingannya di dunia kriminal, yang berujung pada percobaan pembunuhan yang menewaskannya.
Baca juga: Rekomendasi Film Action Terbaik, Rating Tinggi & Seru!
Di tengah situasi yang genting ini, Michael Corleone (diperankan oleh Al Pacino), putra bungsu Vito, yang sebelumnya berusaha menjauh dari kehidupan mafia, terpaksa mengambil alih kepemimpinan. Ia mulai merencanakan strategi balas dendam untuk menuntut keadilan atas kematian ayahnya dan melindungi keluarganya.
The Godfather dirilis pada 24 Maret 1972 dan diproduksi oleh Paramount Pictures. Film ini dapat disaksikan kembali melalui berbagai layanan streaming resmi, termasuk Prime Video, Vudu, dan Fandango Now.
2. Laskar Pelangi
Salah satu novel terkenal yang telah diadaptasi menjadi film adalah Laskar Pelangi, yang ditulis oleh Andrea Hirata. Novel ini telah diterbitkan di lebih dari 130 negara, diterjemahkan ke dalam 40 bahasa asing, dan diadaptasi ke dalam 22 bahasa. Cerita ini mengikuti kisah inspiratif sepuluh anak di Belitung yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong, sebuah sekolah yang dalam kondisi hampir roboh.
Berlatar belakang tahun 1974, Laskar Pelangi menggambarkan realitas kemiskinan dan keterbatasan yang dihadapi anak-anak di Belitung. Selain menyoroti perjuangan mereka dalam mengakses Pendidikan. Film ini juga menunjukan nilai-nilai persahabatan yang kuat dan semangat juang yang tak kenal menyerah.
Diterbitkan pada tahun 2005, novel ini diadaptasi menjadi film pada tahun 2008. Laskar Pelangi, yang disutradarai oleh Riri Riza dan diproduksi oleh Miles Films, Mizan Productions, serta SinemArt, menampilkan sejumlah aktor berbakat. Seperti Zulfanny, Cut Mini, Lukman Sardi, dan Mathias Muchus, yang membawa kisah anak-anak dari sebuah desa kecil di Belitung Timur ini ke layar lebar dengan sangat mengesankan.
3. Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan
Novel yang dijadikan film berikutnya adalah Imperfect: A Journey to Self-Acceptance karya dari karya Meira Anastasia. Novel atau film ini mengangkat tema penting mengenai body shaming dan self-positivity. Film ini berfokus pada karakter Rara, seorang wanita muda yang berjuang untuk menerima dirinya sendiri, terutama karena berat badan dan warna kulitnya yang sawo matang.
Kontras dengan adiknya, Lulu, yang memiliki penampilan ideal—cantik, putih, dan kurus—Rara menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai kepercayaan diri. Situasinya semakin rumit ketika ia mengalami kegagalan untuk mendapatkan promosi di tempat kerja, karena penampilannya dianggap tidak sesuai dengan citra perusahaan kosmetik tempat ia bekerja.
Novel ini diterbitkan pada tahun 2018 dan diadaptasi menjadi film dan rilis pada tahun 2019. Film ini dibintangi oleh artis dan aktor kenamaan Jessica Mila, Reza Rahadian, Karina Suwandi, dan Yasmin Napper.
4. Fight Club (1999)
Fight Club menceritakan perjalanan seorang pria yang diperankan oleh Edward Norton, seorang aktor terkenal di Hollywood. Dalam film ini, karakter utama berperan sebagai narator yang menceritakan kisah hidupnya, meskipun nama sebenarnya tidak pernah diungkapkan.
Cerita dimulai dengan kehidupan profesionalnya di sebuah perusahaan otomotif, di mana ia memiliki karir yang cukup cemerlang, tetapi di balik kesuksesannya, ia menghadapi banyak masalah pribadi. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah menderita insomnia akut.
Karakter ini mencoba mencari solusi dengan berkonsultasi ke dokter tentang masalah tidurnya. Dokter tersebut memberikan resep obat dan menyarankan agar ia bergabung dalam kelas sharing di gereja. Sejak saat itu, ia mengalami kecanduan untuk mengikuti kelas tersebut.
Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Chuck Palahniuk, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1996. Disutradarai oleh David Fincher, Fight Club dirilis pada tahun 1999. Selain Edward Norton, film ini juga menampilkan aktor terkenal lainnya, termasuk Leonardo DiCaprio.
5. Aruna dan Lidahnya
Aruna dan Lidahnya adalah film Indonesia yang diangkat dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak. Kisah ini berfokus pada Aruna, seorang ahli epidemiologi yang diberi tugas untuk menyelidiki penyebaran flu burung di berbagai wilayah di Indonesia.
Selama perjalanan ini, Aruna didampingi oleh dua sahabatnya: Bono, seorang chef berbakat, dan Nad, seorang pengusaha kuliner. Bersama-sama, mereka tidak hanya menyelidiki kasus flu burung, tetapi juga menjelajahi ragam kuliner lokal yang kaya di Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi Film Horor Komedi Indonesia 2024 Lengkap dengan Jadwal Tayangnya
Film ini memadukan elemen misteri, drama, dan petualangan kuliner, sambil menampilkan keindahan dan kekayaan budaya gastronomi Indonesia. Selain itu, Aruna dan Lidahnya juga mengisahkan tentang persahabatan, cinta, serta momen reflektif mengenai kehidupan dan pilihan yang dihadapi oleh setiap karakter.
Film ini menawarkan perspektif menarik tentang bagaimana makanan dapat menjadi jembatan antar manusia, membangun ikatan persahabatan. Serta menggambarkan berbagai aspek budaya serta tradisi yang ada.
6. 5 CM
Novel yang dijadikan film berikutnya adalah 5 CM karya Donny Dhirgantoro. Film 5 CM adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2012, diadaptasi dari novel bestseller dengan judul yang sama. Disutradarai oleh Rizal Mantovani, film ini menampilkan bintang-bintang seperti Herjunot Ali, Fedi Nuril, Raline Shah, Pevita Pearce, Denny Sumargo, dan Saykoji.
Cerita ini mengisahkan lima sahabat yang merasa jenuh setelah bertahun-tahun menjalani persahabatan dan menghadapi tantangan dalam kehidupan masing-masing. Untuk mengatasi kebosanan tersebut, mereka memutuskan untuk berpisah sementara selama tiga bulan. Setelah masa itu, mereka merencanakan untuk berkumpul kembali dan mendaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan tujuan mengibarkan bendera Merah Putih di puncaknya pada tanggal 17 Agustus.
7. Schindler’s List (1993)
Schindler’s List adalah film drama sejarah Amerika yang disutradarai dan diproduksi oleh Steven Spielberg. Diadaptasi dari novel Schindler’s Ark yang ditulis oleh penulis Australia, Thomas Keneally, dan diterbitkan pada tahun 1982.
Film ini disajikan dalam nuansa hitam-putih dan berlatar belakang Perang Dunia II, tepatnya pada bulan September 1939. Dalam konteks tersebut, masyarakat Yahudi di Krakow, Polandia, mengalami penindasan yang parah dari rezim fasis Jerman, yaitu NAZI.
Di tengah situasi sulit ini, Oskar Schindler, seorang pengusaha, mendirikan sebuah perusahaan yang mempekerjakan para Yahudi yang terancam. Namun, tujuan Schindler tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan dari tenaga kerja mereka.
Baca juga: Top 10 Rekomendasi Film tentang Kemerdekaan Indonesia, Keren Semua!
Namun ia juga berusaha melindungi mereka dari ancaman yang mengerikan. Untuk mencapai tujuannya, Schindler bahkan menyuap pejabat tinggi agar dapat melindungi semua karyawan Yahudi di perusahaannya.
Film ini tidak mendapatkan izin tayang karena dianggap terlalu menggambarkan kekejaman NAZI terhadap orang Yahudi dengan cara yang brutal. Serta untuk menghindari potensi konflik horizontal di masyarakat.
8. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah film yang diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan. Cerita ini berfokus pada Ajo Kawir, seorang pria yang mengalami disfungsi seksual sebagai akibat dari trauma masa kecilnya.
Dikenal sebagai pejuang jalanan yang tangguh dan tidak kenal takut, Ajo Kawir meskipun memiliki kelemahan fisik, tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi. Plot mulai berkembang saat Ajo Kawir bertemu dengan Iteung, seorang wanita pemberani dengan keahlian bela diri yang mengesankan.
Hubungan mereka berawal dari persahabatan dan perlahan-lahan bertransformasi menjadi cinta. Namun, perjalanan cinta mereka tidaklah mudah, karena keduanya terjebak dalam konflik yang rumit dan tantangan yang berkaitan dengan dunia kriminal.
9. Dilan 1990
Dilan 1990 adalah sebuah film romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2018, diadaptasi dari novel berjudul Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 yang ditulis oleh Pidi Baiq. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq, film ini mengisahkan cinta antara Dilan, yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, dan Milea, yang diperankan oleh Vanesha Prescilla, yang berlatar belakang tahun 1990 di Bandung.
Film ini berhasil menggambarkan nostalgia serta keindahan cinta remaja di era 1990-an, mengikuti perjuangan Dilan untuk merebut hati Milea. Selain fokus pada romansa, Dilan 1990 juga mengeksplorasi tema pertemanan, persahabatan, dan nilai-nilai keluarga. Sehingga menjadikannya sebuah tontonan yang menghibur bagi penonton.
10. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Salah satu karya sastra yang diadaptasi menjadi film adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, sebuah novel terkenal karya Buya Hamka. Film ini menampilkan bintang-bintang besar Indonesia, seperti Reza Rahadian, Herjunot Ali, dan Pevita Pearce, dan berhasil meraih lima nominasi di Festival Film Indonesia 2014.
Cerita dalam film ini berfokus pada kisah cinta yang penuh tragedi antara Zainuddin (Herjunot Ali), seorang pemuda dari kalangan miskin, dan Hayati (Pevita Pearce), gadis dari keluarga terpandang di Minangkabau. Karena perbedaan status sosial, hubungan mereka terhalang. Terutama setelah Hayati dijodohkan dengan Aziz (Reza Rahadian), seorang pengusaha kaya yang memiliki darah Minang yang kental.
Nah itulah beberapa judul novel yang dijadikan film layar lebar. Jika kamu tertarik untuk membaca novel-novel tersebut pastikan untuk membeli edisi asli dari karya-karya tersebut. Stop baca novel bajakan!
Dan untuk Anda yang ingin mendapatkan update terpercaya seputar News, Movie, Education, Otomotif, Electronic, Interior, Lifestyle, Finance, Beauty, Internet, Travel, Health dan Food, Anda dapat terus pantau toprankmedia.id. Disini, kami selalu menghadirkan informasi terkini dan terpercaya yang pastinya bermanfaat bagi Anda. Jangan lewatkan konten menarik lainnya hanya di toprankmedia.id!