Deretan film Indonesia terbaru resmi tayang di bioskop mulai Kamis, 14 Agustus 2025. Salah satunya adalah film Tinggal Meninggal, film komedi-drama yang dibintangi Omara Esteghlal, Nirina Zubir, hingga Mawar de Jongh. Karya ini menjadi penanda debut Kristo Immanuel sebagai sutradara layar lebar.
Film berdurasi 120 menit ini mengusung genre dark comedy dengan cerita yang memadukan potret kehidupan sehari-hari dan konflik bernuansa absurd. Naskah Tinggal Meninggal ditulis oleh Kristo Immanuel bersama sang istri, Jessica Tjiu, yang turut meracik alur kisahnya menjadi segar dan unik.
Daftar Isi
Sinopsis Film Tinggal Meninggal
Tinggal Meninggal mengisahkan Gema (Omara Esteghlal), seorang pria pendiam yang terbiasa hidup sendiri dan menjalani rutinitas tanpa banyak interaksi. Kehidupannya berubah ketika ayahnya meninggal dunia, membuat rekan-rekan kantornya tiba-tiba menunjukkan perhatian yang hangat.
Baca juga: Kontroversi Film Merah Putih: One For All, dari Trailer hingga Sosok Produsernya
Awalnya, perhatian itu membuat Gema merasa nyaman dan diperhatikan. Namun, seiring waktu, sikap hangat tersebut memudar, dan semua orang kembali bersikap dingin seperti sebelumnya. Merasa kesepian dan kehilangan sorotan, Gema mulai memikirkan cara untuk kembali menjadi pusat perhatian.
Keputusannya justru mengarah pada kebohongan besar—mengarang cerita bahwa orang-orang terdekatnya meninggal dunia. Kebohongan demi kebohongan yang ia ciptakan terus bergulir, hingga menyeretnya pada situasi yang rumit, penuh kekacauan, dan sulit diakhiri.
Makna Simbol Ngengat di Poster Film Tinggal Meninggal
Salah satu elemen visual yang menarik perhatian dalam promosi Tinggal Meninggal adalah gambar serangga hijau pada poster judulnya. Bukan kupu-kupu seperti yang sering diasosiasikan dengan keindahan, serangga tersebut adalah ngengat—simbol yang memegang peran penting dalam merepresentasikan makna film.
Kristo Immanuel, sang sutradara, mengungkap alasan pemilihan simbol ini saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025). “Kalau orang normal kan ada istilah butterfly in my stomach, kupu-kupu kan,” ujarnya. “Yang kami tampilkan adalah ngengat. Ngengat itu simbol kematian,” lanjutnya.
Istilah butterfly in my stomach sendiri dalam bahasa Indonesia menggambarkan sensasi gugup atau berdebar-debar, biasanya karena kecemasan atau rasa gembira. Ungkapan ini merujuk pada sensasi seperti ada kupu-kupu yang beterbangan di perut, yang sebenarnya terjadi akibat perubahan aliran darah dan kontraksi otot.
Namun, dalam Tinggal Meninggal, simbol kupu-kupu digantikan dengan ngengat untuk mencerminkan nuansa cerita yang lebih kelam. Kristo menambahkan, pilihan ini juga berkaitan dengan tema film yang mengangkat kehidupan individu neurodivergent—istilah non-medis untuk menggambarkan orang dengan perbedaan cara kerja otak, seperti dalam proses belajar, komunikasi, respons emosi, atau interaksi sosial.
Ngengat yang muncul di poster film ini didesain menyerupai spesies Elang Kepala Maut (Acherontia atropos), yang dalam berbagai budaya dikenal sebagai simbol kematian. Bentuknya yang menyeramkan dan sifatnya yang aktif di malam hari (nokturnal) semakin menegaskan kesan misterius sekaligus relevan dengan pesan cerita yang diusung film ini.
Pesan Mendalam dan Antusiasme Penonton
“Tinggal Meninggal adalah surat cinta untuk teman-teman yang sulit bergaul,” ujar Kristo Immanuel dalam pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (15/8/2025). Ia menilai film ini menjadi warna baru di tengah semaraknya industri perfilman Indonesia. Kristo pun mengajak penonton untuk menikmati kisahnya langsung di layar lebar.
Meski dibalut humor dan satir, film Tinggal Meninggal menyimpan pesan mendalam tentang kesehatan mental dan pengalaman hidup individu neurodivergent. Kristo berharap, kisah yang ia hadirkan mampu membuka sudut pandang baru sekaligus menumbuhkan empati terhadap sesama. Bagi Kristo, film ini bukan sekadar tontonan hiburan, tetapi juga medium untuk mengajak penonton merenung dan memahami realitas sosial dari perspektif yang berbeda.
Daftar Pemeran Film Tinggal Meninggal
- Omara Esteghlal sebagai Gema
- Jared Ali sebagai Gema Kecil
- Nirina Zubir sebagai Ibu Gema
- Muhadkly Acho sebagai Pak Cokro
- Mawar Eva de Jongh sebagai Kerin
- Ardit Erwanda sebagai Ilham
- Shindy Huang sebagai Adriana
- Mario Caesar sebagai Danu
- Nada Novia sebagai Naya
- Gilbert Pattiruhu
Jadwal Tayang Film Tinggal Meninggal
Diproduksi oleh rumah produksi Imajinari berkolaborasi dengan Jagartha dan Trinity Entertainment, Tinggal Meninggal resmi menghiasi layar bioskop Indonesia mulai Kamis, 14 Agustus 2025. Penonton kini dapat menyaksikan kisah unik karya debut sutradara Kristo Immanuel ini di berbagai jaringan bioskop Tanah Air.